3 Istilah Hacking yang Sering Dilakukan Oleh Hacker


Tindakan kejahatan siber saat ini kian marak di masa karantina atau work from home.

Di awal-awal periode karantina ini diketahui bahwa serangan hacker terjadi di aplikasi telekonferensi Zoom.

Saat itu masyarakat dikhawatirkan dengan merebaknya kasus Zoombombing yang menampilkan video-video mesum dari hacker di dalam ruang rapat online.

Selain itu, ada pula kabar bahwa data-data pribadi pemilik akun Zoom telah dicuri dan dijual dengan harga ratusan juta.

Google juga mencatat ada jutaan iklan palsu yang bermaksud untuk tindak kejahatan siber tersebar di situs pencariannya.

Minggu ini juga telah ada sebuah kabar bahwa salah satu e-commerce Indonesia yaitu Tokopedia telah diretas oleh hacker.

Meski pihak Tokopedia mengklaim bahwa data transaksi dan data privasi lainnya masih aman.

Namun, hal itu tetap menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat.

Maka dari itu, kita sebagai warga internet atau netizen juga harus bisa memahami apa saja tindak kejahatan siber yang kerap dilakukan oleh hacker.


Berikut rangkuman 3 metode yang paling sering digunakan oleh hacker untuk mencuri data beserta solusi penanganannya.

1. Denial of Service (DoS)


Serangan siber ini dilakukan oleh para pelaku dengan cara melumpuhkan sistem website.

Untuk kegiatan DoS, hacker hanya menyerang situs website agar tidak bisa diakses dan berfungsi.

Namun, ketika serangan tersebut telah melumpuhkan website yang sedang diakses oleh pengguna.

Besar kemungkinan bahwa ada data yang tersangkut di dalam situs tersebut.

Dengan begitu, hacker dapat mendapat celah untuk dengan cepat mengumpulkan data pengunjung yang sedang berada di dalam situs.

2. Malware


Metode kedua yang kerap dilakukan oleh peretas untuk mengambil data adalah Malware.

Malware dilakukan dengan cara menghadirkan sebuah situs ataupun software yang mengandung bahaya yang tinggi.

Tingkat bahaya tersebut ditentukan dengan jumlah virus yang sengaja disematkan oleh hacker untuk menjerat korban.

Jika kamu sudah masuk ke dalam software yang diisi oleh malware, maka besar kemungkinan sistem perangkat milikmu akan rusak.

Kerusakan tersebut telah menjadi celah lebar untuk hacker bisa dengan mudah mencuri data pribadi kamu.

3. Phising


Ya, sebenarnya Phising hampir-hampir mirip dengan Malware.

Namun bedanya, Phising menargetkan informasi terkait password, ID, hingga username dari sebuah akun.

Metode kejahatan siber ini lah yang digunakan oleh hacker dalam kasus yang menimpa Zoom.

Jadi proses pencurian data dengan cara Phising kerap dilakukan dengan berbeda-beda.

Salah satunya adalah dengan mengirimkan email kepada pengguna dengan memberikan sebuah tautan.

Nah, ketika tautan tersebut di klik oleh korban, maka biasanya akan tersedia kolom yang mengharuskan korban mengisi data-data pribadi.

Alih-alih bisa mengakses situs tersebut, akhirnya kamu hanya akan stuck di halaman tersebut dan data kamu kemungkinan sudah diambil oleh hacker.

Phising di masa pandemi COVID-19 ini biasa dilakukan dengan cara mengatasnamakan lembaga kesehatan ataupun berpura-pura menjual produk kesehatan seperti masker.

Solusi


Dengan mengetahui ciri-ciri tersebut, nampaknya solusi yang bisa dilakukan akan dikembalikan kepada seberapa telitinya pengguna saat berselancar di dunia maya.

Kamu harus melihat dengan jelih situs yang akan kamu kunjungi.

Perhatikan alamat situs dan juga domain yang tertera di situs pencarian.

Selain itu, jangan mudah memasukkan data pribadi ke dalam halaman situs yang tidak kamu ketahui.

Luangkan waktu untuk lebih mengenal situs-situs yang memang kredibel untuk menangani sebuah kasus, contohnya pandemi seperti sekarang.

Jangan mudah mendownload aplikasi entah dari Google Play ataupun situs pencarian.

Kurangi juga untuk mengunduh aplikasi versi mod yang bisa saja malah mengandung malware untuk perangkat.

Nah, sekarang sudah paham kan metode apa saja yang paling sering dipakai hacker dan solusinya?

Semoga informasi ini bisa membuat Sobat Nextren lebih bijak dalam menggunakan internet.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Python : membuat menu pilihan sederhana

Arti Pap TT, Pap 99, 599, FN, VCS dalam Bahasa Gaul

Aplikasi Simontok Versi Terbaru 2020