3 Pelaku Peretasan Ratusan Situs e-Commerce Ditangkap Polri


Kepolisian RI bersama Interpol telah menahan tiga tersangka peretas yang berhasil membobol lawan situs e-commerce internasional dan mengumpulkan data kartu pembayaran para pelanggannya.

Operasi bersama yang bertajuk "Operation Night Fury" itu dipimpin oleh Asean Cyber ​​Capability Desk dari Interpol. Tim ini merupakan gabungan dari badan penegakan hukum di Asia Tenggara yang ditujukan untuk melawan siber.
Dilansir dari The Hacker News , Minggu (26/1/2020), tiga tersangka yang masing-masing terpilih 23 tahun, 26 tahun, dan 35 tahun tersebut telah ditangkap pada Desember 2019. 

Mereka ditangkap di Jakarta dan Yogyakarta, dengan menggunakan pencurian data, penipuan , dan akses tanpa izin. Salah satu tersangka disebut sudah melakukan aksinya sejak 2017.

Firma keamanan siber dari Singapura, Sanguine Security, percayai kelompok ini bertanggung jawab atas pencurian kartu kredit di lebih dari 571 toko online . 

Angka itu jauh lebih banyak daripada yang dikeluarkan oleh Polri, yang berjumlah 12 situs e-commerce .

"Peretasan ini bisa diindikasikan dari pesan aneh yang dikeluarkan di semua kode skimming ," ujar Sanguine Security.

Pesan aneh inilah 'keberhasilan gan', yang berarti 'sukses bro' dalam bahasa Indonesia. Pesan itu diklaim selalu ada di semua jejak skimming tiga tersangka.

Aksi tiga tersangka ini masuk dalam kategori serangan Magecart , di mana peretas membobol akses ke laman e-commerce di sebuah perusahaan dan memasukkan kode berbahaya di sini. 

Kode tersebut kemudian mengumpulkan informasi kartu pembayaran dari para pelanggan e-commerce terkait kompilasi pelanggan melakukan transaksi pembelian. Situs e-commerce yang diretas adalah yang menggunakan platform manajemen konten Magento dan WordPress.

Menurut polisi, para tersangka menggunakan kartu kredit curian untuk membeli barang-barang elektronik dan barang mewah lainnya. Sebagian barang-barang tersebut dijual dengan harga lebih murah melalui situs e-commerce di Indonesia.

Meskipun tiga tersangka ini telah ditangkap, tetapi para ahli menuturkan masih ada serangan siber. Oleh karena itu, diperkirakan masih lebih banyak anggota kelompok yang belum ditangkap.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Python : membuat menu pilihan sederhana

Arti Pap TT, Pap 99, 599, FN, VCS dalam Bahasa Gaul

Aplikasi Simontok Versi Terbaru 2020